Menjadi Network Engineer +

Posted on

Apakah anda termasuk seorang network engineer yg merasa tidak ada peningkatan dalam karir? Atau anda suka merasa heran mengapa teman anda yg juga network engineer bisa meraih posisi tinggi atau pindah kerja ke tempat lain, bahkan ke negara lain, yg jauh lebih baik dari sekarang? Atau anda hanya penasaran dan ingin tahu bagaimana caranya memulai karir sebagai network engineer dan kemudian ingin menjadi lebih maju?

Pernahkah terpikirkan bahwa ada orang-orang yg bekerja sebagai network engineer biasa, sedangkan ada yg menjadi network engineer + (plus) bahkan ++ (plus plus)? Hal inilah yg menjadi pembeda antara satu engineer dgn engineer lainnya. Dan saya akan coba tuliskan apa-apa saja point plus tersebut di sini, berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan selama berkarir di bidang networking. Walaupun fokus utamanya adalah network engineer namun beberapa prinsip bisa diaplikasikan buat engineer di bidang lainnya.

Ada 10 hal yg saya pikir harus dimiliki oleh setiap engineer. Dari 10 hal tersebut 2 yg terpenting dan menjadi dasar adalah pola pikir (mindset) dan sikap (attitude). Memiliki sebagian besar dari daftar ini akan membuat seseorang menjadi network engineer +. Memiliki semua hal di daftar, ditambah hal-hal lain yg sengaja tidak saya tuliskan di sini (misal: ketaatan beragama atau kemampuan mengorbankan hal pribadi demi mencapai tujuan) akan membuat seseorang menjadi engineer ++.

1 It Begins with Mindset

Global:

Engineer plus selalu berpikir di level global. Kompetisi yg sebenarnya bukan berada di kantor kita yg sekarang, tapi ada di saat ketika orang-orang dari luar negri datang dan mengambil alih pekerjaan kita di negara sendiri. Pola pikir ini penting sehingga kita tidak menganggap rekan kerja kita sebagai kompetitor dan tidak radu-ragu untuk sharing ilmu maupun informasi.

Positive:

Pola pikir positif membuat engineer plus dapat selalu mengambil manfaat dari setiap kejadian, apakah itu hal yg baik maupun yg buruk. Berpikir positif membuat kita tidak menjadi minder ataupun curiga yg tidak beralasan, selain itu juga membuat tidak sering mengeluh dan membuang waktu untuk mendiskusikan hal-hal yg tidak perlu.

Observer & Analytical:

Kemampuan berpikir yg dapat mengamati dan menganalisa adalah sangat penting untuk dimiliki. Engineer plus bisa memperhatikan banyak hal, baik yg terjadi berkaitan dgn dirinya maupun orang lain. Hasil pengamatan tsb kemudian dianalisa untuk dijadikan masukan dalam mengambil keputusan.

Multiple Vantage Points:

Seringkali kita berhadapan dgn situasi dimana kita harus mengubah sudut pandang kita. Ini harus bisa dilakukan sehingga pada suatu konflik kita bisa mengerti hal-hal apa saja yg mempengaruhi argumen maupun alasan dari lawan bicara, misalnya. Kita juga perlu untuk mampu mengubah sudut pandang kita dari sisi detil menjadi dari sisi yg global atau biasa disebut helicopter view. Ini membuat kita bisa berpikir di luar konteks suatu masalah untuk mencari solusi baru atau think outside the box

Reviewer:

Selain menjadi pengamat, menganalisa dan melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang, adalah penting untuk selalu melakukan review dari segala hal yg kita amati maupun dari keputusan-keputusan yg kita ambil. Ini membuat kita mampu mengambil keputusan yg lebih baik di masa depan, dan juga membuat kita bisa mengerti lebih jelas tentang suatu permasalahan yg ada.

Skeptical:

Pola berpikir skeptis sering diperlukan karena banyak hal di bidang engineering yg harus dibuktikan sendiri. Selalu bertanya: mengapa (why)? Bagaimana jika (how if)? Apakah ada cara lain (Is there any other way) ? Dan berbagai pertanyaan-pertanyaan curiosity lainnya.

Priority Based:

Di tengah kesibukan yg mengharuskan untuk melakukan berbagai hal dalam waktu bersamaan, pola pikir yg mampu memberikan prioritas kepada hal yg lebih penting untuk dikerjakan terlebih dahulu menjadi sangat vital. Mengapa tidak saya tulis kemampuan berpikir ‘multi-tasking’ saja? Karena kita sebenarnya tidak pernah bisa benar-benar berpikir ttg hal yg berbeda dalam saat yg sama, sehingga selalu harus memilih hal apa yg harus dipikirkan terlebih dahulu.

Strategic Dreamer:

Dunia ini berubah karena orang-orang yg berani bermimpi dan melakukan hal yg diperlukan untuk mewujudkan mimpinya. Setiap orang harus punya mimpi, harus punya sesuatu yg ingin diwujudkan, dan kemudian melakukan perencanaan untuk bisa benar-benar mencapainya. Pola pikir pemimpi sangat diperlukan untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru.

In the Moment:

Mempunyai perencanaan untuk masa datang itu penting. Tapi juga harus diingat bahwa menjalani masa yg sekarang itu juga penting. Jangan pernah berpikir bahwa project yg akan datang akan lebih baik dari yg sekarang, sehingga project yg sekarang hanya dikerjakan secukupnya. Apa yg kita miliki di tangan adalah hal terbaik yg kita punya, jadi selalulah punya perencanaan tapi jalani hidup di masa sekarang.

Blink-based Decision Maker:

Engineer plus harus mampu untuk mengambil keputusan secara cepat dan mungkin dalam kondisi yg mendesak (misalnya ketika harus melakukan troubleshooting). Dalam buku Blink disebutkan pikiran kita sebenarnya mampu untuk menganalisa hanya beberapa informasi yg penting dari suatu permasalahan yang kemudian menjadi input dalam mengambil keputusan secara cepat.

2 Attitude is Everything

Work Smart:

Orang mulai mengganti istilah work hard menjadi work smart untuk mereferensikan kemampuan kita dalam mendelegasikan pekerjaan (sehingga tidak perlu dikerjakan sendirian dan menghabiskan banyak waktu dan energi) juga menggunakan resource yg sudah ada, sehingga tidak perlu reinvent the wheel atau melakukan semuanya dari awal. Work hard itu tetap penting, tapi jika melakukannya dgn cara yg lebih tepat hasil yg didapat akan jauh lebih maksimal.

Continuous Learner:

Bidang networking maupun IT secara umum menuntut setiap engineer untuk terus-menerus belajar dan memperbaiki diri. Hal ini membuat setiap orang yg ingin menjadi engineer plus harus mau keluar dari comfort zone, yaitu suatu kondisi dimana sudah terasa nyaman dan merasa tidak perlu mempelajari hal baru. Berhenti belajar berarti membiarkan orang-orang lain untuk mengambil alih apapun yg kita punyai di tangan.

Self-motivated and Motivating:

Kemampuan memotivasi diri sendiri sangat penting terutama karena bekerja di bidang networking menuntut kita untuk terus belajar dan berkembang. Setiap orang pasti pernah merasa jenuh dan frustasi, sehingga sangat penting untuk mampu keluar dari kondisi itu dgn cepat. Selain itu akan jauh lebih baik jika kita mampu memotivasi orang lain. Ini berarti kita memiliki pola pikir dan sikap yg positif yg kita sebarkan ke orang-orang di sekitar.

Adaptable, Elastic, Flexible:

Bekerja di bidang yg terus berubah dan berkembang membuat kita juga harus mampu beradaptasi dgn cepat. Kemampuan seorang engineer untuk tidak kaku dan mampu mengatasi perubahan yg tiba-tiba juga sangat penting misal ketika melakukan implementasi di project dan berhadapan dgn customer.

Team Player:

Tidak semua orang mampu menjadi pemimpin team, oleh karena itu leadership tidak saya masukan di daftar. Namun kemampuan bekerja dalam sebuah team itu adalah suatu keharusan. Ini tidak hanya membuat kita harus berkomunikasi dgn team member lainnya, tapi juga harus bisa percaya dan membagi-bagi tugas, menerima secara positif dan mengerjakan bagian kita, serta saling mendukung rekan yg lain.

Independent:

Meskipun kita harus mampu bekerja di dalam team, sangat penting juga bagi engineer plus untuk bisa bekerja secara mandiri dgn pengawasan yg minim. Ini berarti kita dituntut untuk bisa mengambil keputusan dalam berbagai kondisi tanpa meminta pengarahan.

Responsibility and Integrity:

Engineer plus harus berani untuk step up, maju ke depan dan mengambil tanggung jawab. Selain itu sebagai seorang engineer harus memiliki integritas dalam memberikan solusi secara jujur. Dan sebenarnya salah satu kualitas engineer itu diukur dgn reputasinya dalam hal berani mempertanggung jawabkan semua keputusan yg diambil dan juga integritas yg dimiliki.

Focus and Consistent:

Keinginan untuk mencapai tujuan (achiever) itu penting, tapi yg jauh lebih penting adalah proses untuk mencapai tujuan tsb yg harus dilakukan dgn memfokuskan diri dan konsisten. Jika kita mampu fokus dan terus-menerus secara konsisten melakukan hal-hal untuk mencapai tujuan, maka berdasarkan pengalaman tujuan itu pada akhirnya akan didapat.

Able to Handle Situation Under Pressure:

Ini suatu sikap yg sangat penting karena sebagai engineer sering berada pada posisi yg penuh tekanan dan waktu yg sedikit untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Yg paling penting untuk diingat adalah dalam situasi sesulit apapun kita harus bisa tenang dan berpikir tentang keputusan apa yg harus diambil. Terdengar sulit pada awalnya namun bisa dilatih dgn pola pikir yg tepat dan pengalaman di lapangan.

Never Give Up:

Orang sering bilang winners never quit, quitters never win. Ini adalah pernyataan yg sangat tepat. Selalulah merasa skeptis dan tidak mau menyerah sampai kita benar-benar mencapai tujuan. Berhenti di tengah-tengah suatu proses tidak akan memberikan hasil apa-apa, namun jika kita mampu memotivasi diri untuk terus maju maka biasanya hasil baiklah yg didapat.

3 Possess T Skill Set

Engineer plus tidak hanya harus memiliki skill set yg dalam di bidang tertentu, tapi juga mengerti skill dari hal yg lain hingga level tertentu. Sebagai contoh: seorang network engineer yg berfokus di MPLS dan core network dari Service Provider, juga sebaiknya mengetahui berbagai hal di luar itu seperti network security, wireless, LAN switching dan lain-lain. Contoh yg lebih global mungkin adalah seseorang yg mendalami network engineering sebaiknya juga mengerti sampai level tertentu hal-hal seperti Operating System, Application Security, mekanisme aplikasi Web dgn Database, relasi client – server dan sebagainya. Biasanya ini disebut sbg T skill set karena mempunya 1 skill yg mendalam tapi juga memiliki pengetahuan tentang hal lain meskipun tidak terlalu mendalam.

4 Broad Experience

Pengalaman buat seorang engineer adalah hal yg sangat penting. Seringkali pengalaman dapat mengubah pola pikir seseorang dan juga membentuk attitude. Sebaiknya setiap engineer itu merasakan pengalaman yg berbeda-beda. Ketika kita bekerja di suatu perusahaan dan merasa nyaman dgn pekerjaan yg kita lakukan, biasa disebut comfort zone, maka kemungkinan besar itu adalah saat yg tepat untuk pindah dan mencoba hal yg baru. Di bidang network engineering ini berarti kita sebaiknya mencoba berbagai pekerjaan dimulai dari engineer yg melakukan implementasi project, engineer yg melakukan troubleshooting, network designer, lead engineer yg harus mengalokasikan resource dan melakukan rencana implementasi, engineer yg melakukan integrasi antara produk dari satu vendor dgn vendor yg lain, dan seterusnya. Jika ada kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yg lebih menantang, ambilah. Jika ada tawaran untuk ke luar negri untuk melakukan sesuatu yg baru, terima saja. Kemampuan menentukan prioritas sangat penting untuk bisa mengambil keputusan berat seperti pindah pekerjaan yg lebih menantang meskipun penghasilan yg lebih rendah, karena secara strategi pekerjaan yg baru itu bisa membantu dalam proses mencapai tujuan dan mimpi kita.

5 Certification is Not Everything but Necessary

Ini sudah sering saya bahas. Pengalaman itu sangat penting, namun sertifikasi bisa membantu dalam hal mempelajari sesuatu maupun ketika kita harus memasarkan diri kita ke luar negri. Siapa yg tahu sekolah tempat kita berasal? Atau mungkin perusahaan kita yg sekarang sama sekali tidak dikenal orang. Pada saat itu peran sertifikasi menjadi penting. Banyak orang yg bilang ini tidak bermanfaat tapi pengalaman saya pribadi membuktikan hal yg berbeda. Dan untuk bidang network engineering jika seseorang ingin memiliki T skill set mungkin bisa digambarkan dgn proses sertifikasi sbg berikut: memiliki CCIE di track Routing & Switching, bisa bekerja di Service Provider karena memiliki skill CCIP, mengerti VOIP sampai di tingkat CCVP, bisa mendesain network dgn memiliki CCDP, tahu security sampai di level CCSP ataupun Ethical Hacker, CISSP sampai SANS Institute, punya sertifikasi wireless dari organisasi non vendor seperti Planet3, mengerti operating system minimal Windows dan Linux, ambil sertifikasinya jika perlu dan seterusnya.

6 Communication Skill

Memiliki ide-ide baru yg orisinil itu penting, tapi mampu menyampaikan ide itu jauh lebih penting. Kemampuan berkomunikasi dimulai dari kemampuan untuk berdiskusi, mendengarkan dan menyampaikan pendapat. Setelah itu engineer plus harus mampu melakukan presentasi, baik itu presentasi teknikal maupun menterjemahkan bahasa teknis ke orang awam yg merupakan decision maker seperti manager maupun direktur. Kemampuan mendokumentasikan hal-hal yg sudah dikerjakan dalam project, atau membuat dokumen untuk proposal dan menjawab tender juga penting sekali. Satu hal yg saya pernah sebutkan: English is inevitable. Sebagai engineer yg harus mampu bersaing secara global bahasa inggris itu tidak bisa dihindarkan. Mulailah dgn belajar membaca buku-buku literatur yg berbahasa Inggris, kemudian coba bekomunikasi tulisan seperti email maupun chatting. Setelah itu kita harus mampu mendengarkan percakapan tanpa text. Dan tahap terakhir adalah berbicara. Sepertinya susah tapi bisa dilakukan. Dan bahasa itu harus dipergunakan, tidak bisa kita hanya mengambil kursus tanpa pernah melatih untuk menggunakannya secara terus-menerus.

7 In the Right Community, For the Right Community

Selalulah berada di lingkungan yg tepat. Bergaul dgn orang-orang yg positif sehingga kita bisa menjadi orang yg positif juga. Bergabung dgn orang-orang yg bermimpi dan berkeinginan untuk maju sehingga kita pun menjadi semangat untuk maju. Jangan membuang-buang waktu untuk berada dgn orang yg pesimis. Hindari konflik di pekerjaan dan juga gosip. Kadang di pekerjaan itu berlaku prinsip every man for himself. Bukan berarti kalo kita mendengar kabar bahwa ada yg naik gaji kita juga jadi menuntut hal yg sama. Bukan juga berarti kalo kita bekerja keras sehingga akhirnya mendapat bonus dari perusahaan semua orang harus mendapat hal yg sama. Dgn bergabung di komunitas yg tepat, kita bisa saling berbagi pengalaman dan informasi. Satu hal yg harus diingat, kemampuan berkomunikasi dan saling menghormati dalam suatu komunitas itu penting. Misalnya kita bergabung dgn suatu milis, kita harus tahu cara bertanya dan juga menghargai orang lain dgn menerima kenyataan bahwa tidak setiap saat pertanyaan kita akan dijawab. Jawablah pertanyaan orang dan bagilah informasi jika kita ingin mendapatkan hal yg serupa.

8 Know How to Market Yourself

Banyak orang yg mampu membuat barang yg bagus tapi tidak mampu memasarkannya. Sama dgn engineer, banyak yg bisa membangun skill, pola pikir dan sikap, sertifikasi yg dan pengalaman yg banyak, tapi tidak mengerti bagaimana bisa memasarkan dirinya. Profil yg bagus itu penting namun harus bisa dilihat orang. Kita menjual dan harus mendapat pembeli yg tepat. Luaskan wawasan dan tambah lingkaran kontak kita, dimulai dgn memanfaatkan jaringan social networking yg ada di Internet seperti Linkedin. Kita juga bisa memposting CV kita secara online di website yg menawarkan service buat pencari kerja seperti monster, jobsdb dan lain-lain biarpun cara paling ampuh untuk mendapat pekerjaan sebenarnya adalah melalui referensi. Selain itu bergabunglah dgn komunitas melalui milis-milis dan jadilah member yg aktif. Jika ada pertemuan-pertemuan seperti seminar atau workshop baik dgn vendor maupun pihak lainnya, usahakan untuk ikut sehingga bisa bertemu banyak orang lain yg seprofesi. Pada saatnya nanti mungkin kita harus bisa menulis dan berbicara di depan publik. Menulis baik itu buku maupun di blog bisa menjadi cara yg ampuh untuk mengenalkan diri kita ke lingkaran yg lebih luas. Internet sudah banyak menawarkan alat untuk memasarkan diri, gunakan dan manfaatkan sebaik-baiknya.

9 Follow Your Heart

Engineer plus melakukan apa yg dia sukai. Selalu merasa excited dgn apa yg kita lakukan adalah kunci keberhasilan, sehingga sangat penting untuk melakukan apa yg kita percayai dan sukai. Bekerja di bidang yg menuntut untuk terus belajar dan berkembang sangat sulit untuk dilakukan jika tidak benar-benar suka. Mulailah dari niat yg benar. Ajukan pertanyaan ke diri sendiri: apakah ini yg benar-benar kita sukai dan ingin kita lakukan untuk beberapa tahun ke depan? Jangan pernah ikut-ikutan hanya karena mendengar cerita orang maupun karena permintaan pasar yg sedang tinggi. Hindari untuk mendengarkan hal-hal yg masih ‘katanya’. Temukan apa yg diinginkan, biarkan hati kita memberi isyarat tentang itu, dan jalankan tanpa ragu.

10 Best Advice: Work Hard is Not Enough

Saya beberapa waktu yg lalu mendapat sebuah advice bahwa kerja keras saja tidak cukup. Ini bukan berarti kerja keras itu tidak penting, namun jangan pernah beranggapan bahwa kita seharusnya dapat bonus karena sudah bekerja keras. Di lingkungan yg sangat kompetitif ini umumnya semua orang bekerja keras. Dan kita semua sudah dibayar oleh perusahaan untuk itu. Jadi daripada mengeluh dan berpikir bahwa perusahaan tidak fair karena tidak memberi imbal balik atas jerih payah kita, sebaiknya berpikir hal lain apa yg bisa kita lakukan untuk membuat diri kita lebih. Do something extra. Lakukan hal diluar hal yg seharusnya kita lakukan meskipun tidak diminta oleh perusahaan. Sumbangkan dan bagilah ilmu untuk rekan-rekan maupun komunitas yg lebih besar. Tawarkan diri untuk melatih teman-teman yg baru bergabung dgn perusahaan, misalnya. Coba perbaiki proses yg sudah ada dan usulkan hal tersebut. Lakukan hal-hal diluar tugas kita untuk menjadikan sesuatu yg lebih baik, demi kepentingan perusahaan, komunitas dan diri kita sendiri.

One Million Dollar Question

Sekarang tiba saatnya untuk mengajukan one million dollar question, pertanyaan yg paling penting: setelah memiliki dan melakukan semua hal yg di atas, kapan kita akan memperoleh hasilnya, baik itu berupa tawaran untuk pindah ke tempat yg lebih baik atau gaji yg lebih tinggi? Tidak ada jaminan untuk itu. Ya, sekali lagi saya tekankan tidak ada jaminan ketika anda menjadi engineer plus anda langsung mendapatkan gaji tinggi dan karir yg bagus sesuai idaman. Tapi pengalaman membuktikan hal ini. Hal ini disebabkan karena jumlah orang yg mau menjadi engineer plus itu sedikit (yap, kata kuncinya: mau. Karena untuk memiliki dan melakukan semua yg ada di daftar itu adalah pilihan). Dan pasar selalu membutuhkan orang-orang tersebut. Sehingga harusnya mereka yg memilih untuk menjadi engineer plus maupun engineer plus plus tidak perlu kuatir akan jawaban dari pertanyaan ini. Yang paling penting adalah: selalu memperbaiki diri dan setiap saat berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasilnya akan datang sendiri tanpa perlu ditunggu. Insya Allah.

Source : http://himawan.blogsome.com/2008/02/29/menjadi-network-engineer/

*Tulisan ini aku sadur untuk mengingatkan diriku sendiri agar dapat menjadi lebih baik dan jauh lebih baik dari waktu ke watku dalam meraih cita-cita

4 comments

  1. Bagus sekali mas artikelnya, semoga ini bisa menjadi motivasi bagi saya yang baru mancari jati diri sebagai network engineer.:) salam kenal dari Kota Rembang Jawa Tengah, KPLI Kota Rembang, dan ICT Center Rembang. Terimakasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *