Basic Installation Slackware For My Server

Posted on

Weleh… bagi yang udah pernah install & pake slackware, tulisan ini bisa jadi sangat gak ada gunanya… tapi untuk hanya sekedar catatan pengingat jika satu saat aku lupa… gitu juga bagi aku dulu waktu baru pertama kali kenal slackware untuk keperluan desktop… (niatnya iseng-iseng pingin liat distro slackware)… lupa tepatnya kapan… mungkin awal 2004 saat-saat aku baru kenal dunia linux… 😛 sampe sekarang pun aku masih awam sama linux… 😀 malah keseringan lupa dengan apa-apa yang aku pelajari… emang dodol nich… 😀

Oke, BTW mungkin untuk keperluan desktop gak ada masalah waktu mau install slackware tapi gimana ceritanya jika kita mau bangun sebuah server (mis. web server, DNS Server, dan Mail Server) yang paling banyak di pake pada soho (small office & home office). Pemilihan paket-paket apa aza yang kudu di install and paket-paket apa aza yang dikira gak perlu and gak usah diinstall karena hanya akan membuang-buang resouce.

Mungkin dari hal-hal yang perlu aku garis bawahin aza dech supaya gampang aku ingatnya and to the point langsung :

  • Pemilihan Kernel

Untuk komputer-komputer rakitan dengan tipe harddisk IDE, langsung digunakan [enter]. Atau dapat dipilih juga salah satu dari alternatif :

  • bare.i (tanpa fasilitas manajemen power seperti shutdown otomatis),
  • bareacpi.i (dengan fasilitas manajemen power),
  • sata.i untuk harddisk bertipe SATA (kompatible untuk versi 10.2 dan 11.0)

Untuk komputer-komputer bertipe server dengan harddisk SCSI harus digunakan, beberapa alternatif berikut :

  • adaptec.s untuk kontroler SCSI buatan Adaptec, umumnya, server-server buatan HP/Compaq.
  • raid.s untuk kontroler SCSI yang mendukung RAID, umumnya, server-server buatan IBM.
  • scsi.s, scsi2.s, atau scsi3.s untuk kontroler SCSI lainnya, umumnya, server-server berbasis Intel Entry Server Motherboard.

Pada mesin-mesin khusus lainnya, informasi lebih jelasnya dapat dilihat dengan menekan tombol F3.

  • Pemilihan Package yang akan di install

Dalam grup A (Base Linux System), paket-paket seperti coreutils diletakkan. Paket ini merupakan kumpulan program untuk melakukan manajemen files seperti ls, mv, cp, cd, dan sebagainya. Grup AP (Various Application that do not need X) menyediakan paket-paket seperti editor, multimedia player, termasuk mysql dan sebagainya yang berbasis teks. Grup selanjutnya, D (development) menyediakan program-program untuk kepentingan pengembangan dan kompilasi seperti gcc, nasm, dan sejenisnya. Biasanya paket-paket tersebut akan mengambil beberapa libraries yang diinstalasikan dalam grup L (Libraries). Grup terakhir yang sangat penting adalah N (Networking Programs) yang menyimpan paket-paket seperti Apache, PHP, Inet Super Server dan Bind.

Dalam melakukan instalasi yang sangat hemat spasi, dapat dipilih opsi custom taupun expert, namun dikarenakan harddisk jama sekarang kapasitasnya sudah sangat besar, sehingga pilihan full yang akan memakan spasi 1,5 GB (GigaBytes) tidak akan ada artinya dibanding ukuran harddisk yang berkisar 36 GB ke atas (SCSI) ataupun 40 GB ke atas (IDE). Tentu saja sebagai coba-coba, dapat dialokasikan sebesar 4,0 GB dan biasanya hanya akan memakan space sebanyak 31% (sekitar 1,2 GB) untuk kelima grup paket tersebut. Pilihlah tipe install Full untuk mempercepat prosesnya. Tunggulah beberapa saat.

Nah, kayaknya cuman sampe disini aza corat coretan aku… ya mudah-mudahan aza dapat bermamfaat paling gak buat diri sendiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *